PONTIANAK - Susunan Dewan Pengurus Daerah (DPD) Alisa Khadijah Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kota Pontianak masa bakti 2024-2029 resmi dilantik. Endang Suaidah terpilih selaku Ketua DPD Alisa Khadijah ICMI Kota Pontianak. Organisasi ini merupakan asosiasi muslimah pengusaha Khadijah yang bernaung di bawah ICMI
Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian berharap organisasi tersebut bisa menginspirasi kaum perempuan untuk mengembangkan ekonomi, khususnya di Kota Pontianak dan Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) umumnya.
“Saya sangat yakin sekali organisasi ini akan bisa berfungsi, menjalankan visi-misinya dalam memajukan perekonomian,” ungkapnya usai menghadiri pelantikan DPD Alisa Khadijah ICMI Kota Pontianak di Hotel Mercure Pontianak, Sabtu (26/10/2024).
Ia juga berharap kehadiran organisasi gabungan pengusaha muslimah ini bisa mandiri dan mengembangkan organisasi sehingga berdampak pada ekonomi masyarakat.
“Jadi, saya hanya bisa mengingatkan dan sekaligus mendorong ke depan agar organisasi ini betul-betul bisa bekerjasama dengan pemerintah daerah untuk memajukan perekonomian di Kota Pontianak,” ujar Ani Sofian.
Menurutnya, Kota Pontianak tidak memiliki sumber daya alam yang bisa diandalkan untuk menopang perekonomian selain bertumpu pada sektor perdagangan dan jasa serta sumber daya manusianya (SDM). Namun, ia menyayangkan SDM yang sebagian besar sarjana tidak sedikit masih menganggur.
“Oleh karena itu, dengan adanya organisasi seperti Alisa Khadijah ICMI ini, mudah-mudahan nanti mereka para lulusan sarjana itu bisa ikut diberdayakan,” pesannya.
Melihat data UMKM di Kota Pontianak, jumlahnya mencapai 67.200 UMKM, mulai dari yang mikro hingga ke besar. Dari jumlah itu, didominasi oleh usaha mikro. Salah satu upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak dalam memfasilitasi UMKM adalah bantuan memperoleh sertifikat halal.
"Ini penting sekali kita berikan kepada UMKM supaya orang itu semakin yakin terhadap produk yang mereka hasilkan," sebut Pj Wali Kota.
Selain fasilitasi sertifikat halal, lanjut Ani Sofian, Pemkot Pontianak juga memberikan berbagai pelatihan keterampilan, mulai dari membuat kue, menjahit pakaian, tata rias hingga desain grafis.
“Dengan demikian, mereka lebih terampil dan bisa mandiri dengan membuka usaha sesuai dengan keterampilan yang dimilikinya,” ucapnya.
Dalam mendorong peningkatan pendapatan UMKM, momentum Hari Jadi ke-253 Pontianak juga dimanfaatkan oleh UMKM. Pada ulang tahun Pontianak ke-253, Pemkot Pontianak menggelar gawe akbar yaitu Tari Jepin Massal. Untuk ikut serta berjepin, masing-masing peserta mengenakan pakaian daerahnya. Hampir sebagian besar peserta Jepin Massal mengenakan pakaian adat Melayu Pontianak yakni Telok Belanga dan Baju Kurung.
“Apa dampaknya bagi UMKM? Dampaknya adalah tempat penyewaan bajunya habis. Jadi artinya, UMKM yang menyiapkan penyewaan baju kemarin dapat berkah juga,” imbuh Ani Sofian.
Ketua DPD Alisa Khadijah ICMI Kota Pontianak Endang Suaidah menyatakan, organisasi yang mewadahi kaum perempuan ini diharapkan menjadi tonggak berdirinya bangsa yang kokoh karena multi peran dari perempuan. Perempuan di rumah adalah istri dan ibu bagi anaknya. Namun tetap bisa berkiprah untuk membantu perekonomian dalam keluarganya. Perempuan akan selalu berusaha untuk membuat keluarganya survive. Kemudian tetap bisa berkarya walau kadang dalam keadaan yang terbatas, tetap bisa menghasilkan walau sambil mengasuh, tetap bisa menjadi pengusaha dengan segala tingkatan, bahkan di rumah pun perempuan tetap masih berusaha.
"Itulah perempuan Pak Pj Wali Kota dan bapak-bapak pejabat serta ibu-ibu pejabat semua. Kita ingat begitu banyak perannya. Tapi perempuan memang luar biasa," tukasnya.
Selain acara pelantikan, juga dirangkaikan dengan seminar yang mengangkat tema ‘Peran Perempuan dalam Meningkatkan Kualitas Ekonomi’. Endang berharap melalui seminar ini mampu memberikan tambahan wawasan kepada seluruh peserta sehingga semakin meningkatkan peran-peran kaum perempuan dalam meningkatkan taraf hidup anak bangsa dan jauh dari kemiskinan. Apalagi bonus demografi akan mempengaruhi capaian-capaian ke depan. Oleh sebab itu, SDM yang dimiliki harus dipersiapkan mutu dan kualitasnya.
“Semoga Pemerintah Kota Pontianak juga selalu bersinergi bersama-sama kami melalui organisasi masyarakat ini untuk dapat melaksanakan cita-cita besar bangsa Indonesia menuju Indonesia Emas tahun 2045 sebagaimana motto dari Kota Pontianak Unggul Berkelanjutan,” tutupnya. (prokopim)
Oleh:
Jemi Ibrahim