PONTIANAK - Sebanyak 20 mahasiswa prodi Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Tanjungpura Pontianak akan membantu mengembangkan kawasan Bukit Rel, Pontianak Utara untuk menjadi destinasi wisata. Mereka tergabung dalam program Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) yang merupakan buah dari Perjanjian Kerja Sama antara Bappeda Kota Pontianak dengan FEB Untan.
Kepala Bidang Litbang Bappeda Kota Pontianak, Eko Prihandono berharap kegiatan ini menjadi role model dalam pengembangan kerja sama antara pemda dan universitas. Di mana hadiran mahasiswa di masyarakat, dapat mendorong pembaruan dan transfer ilmu apa yang mereka dapat di bangku kuliah.
"Kami harap adik-adik mahasiswa bisa berbagi pengetahuan. Selain sesuai disiplin ilmu, juga bagaimana menjadi trigger terwujudnya Bukit Rel Equator Park," ujar Eko Prihandono ketika mewakili Plt Kepala Bappeda Kota Pontianak dalam pelepasan mahasiswa KKM FEB Untan di Kantor Camat Pontianak Utara, Rabu (30/6/2022).
Kawasan Bukit Rel di Kelurahan Batu Layang, Pontianak Utara memang digadang jadi destinasi wisata baru Kota Pontianak berbasis alam. Pemkot Pontianak sudah mulai memperbaiki infrastruktur menuju kawasan itu secara bertahap. Jalan Panca Bakti yang menjadi akses ke lokasi mulai dibangun.
"Walau hanya satu bulan, kami harap ada peninggalan atau kreasi adik-adik mahasiswa di sini. Kami yakin dari masyarakat, RT, RW, Lurah hingga Camat juga mendukung penuh," katanya.
Camat Pontianak Utara, Dini Eka Wahyuni berterima kasih karena FEB Untan memilih wilayahnya menjadi lokasi KKM. Dia berharap kegiatan ini menjadi upaya membuka akses masyarakat khususnya RW 14 Kelurahan Batu Layang.
"Makin banyak yang mengintervensi, makin cepat pembangunan," ujar Dini.
Dia menjelaskan infrastruktur kawasan tersebut memang masih dalam pengembangan. KKM FEB Untan itu pun diharap bisa menjadi jembatan pembangunan selain dari segi infrastruktur.
"Dengan adanya kegiatan ini kami harap ada perubahan pola pikir, mahasiswa bisa sharing informasi dan membuka wawasan sehingga memacu peningkatan ekonomi warga," tutupnya.
Bukit Rel memiliki ketinggian kurang lebih 40 meter. Satu-satunya dataran tinggi di Pontianak. Dulunya, ada dua bukit. Bekas kerukan batu dan tanah Belanda ketika membangun kota. Hingga kini, tinggal satu bukit berdiri dengan sisa-sisa peninggalan seperti rel dan reruntuhan bekas bangunan pemecah batu.
Di puncak, juga terdapat pantak--lokasi ritual adat Dayak. Keberagaman juga tampak lantaran kawasan itu dihuni berbagai suku. Cocok untuk pengembangan wisata berbasis alam dan budaya. Lokasinya mudah dijangkau. Dari pusat kota, berjarak 30 menit ke jalan utama yakni Jalan Panca Bakti, samping Kantor Lurah Batu Layang. Dari tepi jalan besar, masuk tiga kilometer ke dalam.
Sumber: Website Bappeda Kota Pontianak